Teori Aktansial dikemukakan oleh A.J. Greimas, seorang strukturalis naratologis. Konsep aktansial ini berangkat dari hasil penelitian Propp bahwa semua cerita mempunyai struktur yang sama. Artinya, dalam sebuah cerita para pelaku dan sifat-sifatnya dapat berubah, tetapi perbuatan dan peran-perannya sama (Ratna, 2006: 132). Greimas 9dalam Tang, 2007), menunjukkan bahwa semua cerita apapun bentuknya mempunyai konfigurasi yang sama dan aktan yang didefinisikan menurut hubungan (relasi) dan fungsi yang diperankan dalam cerita. Aktan menggambarkan macam-macam tokoh dilihat dan sudut pandang penceritaanya. Aktan merupakan tokoh dilihat dan sudut peran naratifnya (fungsi, lingkup tindakannya) dan hubungan yang terjadi di antara mereka.
Greimas menyederhanakan tujuh ruang tindakan Propp (pemberi, tokoh utama, atau tokoh utama palsu, putri, penyerang/penentang, pembantu, pemberi mandate, ayah), menjadi enam aktan (peran, pelaku, para pembuat) dalam tiga pasangan oposisi biner, yaitu subyek dan objek, pengirim dan penerima, serta penolong dan penentang (Ratna, 2006: 138), seperti dalam bagan berikut.
Tanda panah dalam skema menjadi unsur penting yang menghubungkan fungsi sintaksis naratif setipa aktan. Adapun penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut dijadwalkan oleh Rokhmansyah (t.t: 3) sebagai berikut.
Oleh karena itu, suatu aktan dalam struktur tertentu dapat menduduki fungsi aktan yang lain, atau suatu aktan dapat berfungsi ganda, bergantung pada siapa yang menduduki fungsi subjek, sehingga seorang tokoh dalam suatu cerita dapat menduduki fungsi aktan yang berbeda.
Senada dengan yang dikemukakan oleh Luxemburg, dkk. (dalam Ratna, 2006: 139) bahwa yang terpenting dalam pasangan oposisi biner tersebut adalah pasangan subjek-objek, hubungan antara pejuang dengan tujuannya. Pada umumnya subjek terdiri atas pelaku sebagai manusia, sedangkan tujuan (objek) terdiri atas berbagai kehendak yang mesti dicapai, seperti kebebasan, keadilan, kekayaan, dan sebagainya. Suatu perjuangan pada umumnya dihalangi oleh kekuasaan (pengiring/pengirim), tetapi apabilah berhasil maka pelaku (penerima) menerima sebagai hadiah. Penolong dan penentang tidak selalu merupakan manusia, misalnya senjata pusaka atau benda-benda lain yang memiliki kekuatan. Kekuasaan dapat bersifat kongkret, seperti raja dan jenis penguasa yang lain. Kekuasaan juga dapat bersifat abstrak, seperti masyarakat, nasib, dan waktu, bahwkan juga salah satu sifat yang terkandung dalam diri penjuang.
Dengan demikian, aktan merupakan fungsi berupa tindakan atau peran-peran abstrak yang dimainkan oleh seorang atau sejumlah pelaku.
Greimas menyederhanakan tujuh ruang tindakan Propp (pemberi, tokoh utama, atau tokoh utama palsu, putri, penyerang/penentang, pembantu, pemberi mandate, ayah), menjadi enam aktan (peran, pelaku, para pembuat) dalam tiga pasangan oposisi biner, yaitu subyek dan objek, pengirim dan penerima, serta penolong dan penentang (Ratna, 2006: 138), seperti dalam bagan berikut.
Tanda panah dalam skema menjadi unsur penting yang menghubungkan fungsi sintaksis naratif setipa aktan. Adapun penjelasan dari fungsi-fungsi tersebut dijadwalkan oleh Rokhmansyah (t.t: 3) sebagai berikut.
1. Pengirim (sender)
Adalah seseorang atau sesuatu yang menjadi sumber ide dan berfungsi sebagai penggerak cerita. Pengirim ini yang menimbulkan keinginan bagi subjek untuk mendapatkan objek. Pengirim kadang juga disebut sebagai mengiring.2. Penerima (receiver)
Adalah sesuatu atau seseorang yang menerima objek hasil perjuangan subjek. Subjek adalah seseorang atau sesuatu yang ditugasi oleh sender untuk mendapatkan objek yang diinginkan.3. Objek
Adalah seseorang atau sesuatu yang diinginkan atau dicari oleh subjek.4. Penolong (helper)
Adalah seseorang atau sesuatu yang membantu memeudahkan usaha subjek dalam mendapatkan objek sebagai keinginannya.5. Penghalang (opposant)
Adalah seseorang atau sesuatu yang menghalangi usaha atau perjuangan subjek dalam mendapatkan objek.6. Tanda panah dari pengirim yang mengarah pada objek
Mengandung arti bahwa dari pengirim ada keinginan untuk mendapatkan objek. Tanda panah dari objek ke penerima mengandung arti bahwa sesuatu yang dicari subjek atas keinginan pengirim diberikan kepada penerima.7. Tanda panah dari penolong ke subjek
Mengandung arti bahwa penolong memberikan bantuan kepada subjek dalam rangka menunaikan tugas yang dibebankan oleh penerima.8. Tanda panah dari penentang ke subjek
Mengandung arti bahwa penentang mengganggu, menghalangi, menentang dan merusak usaha subjek.9. Tanda panah subjek ke objek
Mengandung arti subjek bertugas menemukan objek yang dibebankan oleh sender.Oleh karena itu, suatu aktan dalam struktur tertentu dapat menduduki fungsi aktan yang lain, atau suatu aktan dapat berfungsi ganda, bergantung pada siapa yang menduduki fungsi subjek, sehingga seorang tokoh dalam suatu cerita dapat menduduki fungsi aktan yang berbeda.
Senada dengan yang dikemukakan oleh Luxemburg, dkk. (dalam Ratna, 2006: 139) bahwa yang terpenting dalam pasangan oposisi biner tersebut adalah pasangan subjek-objek, hubungan antara pejuang dengan tujuannya. Pada umumnya subjek terdiri atas pelaku sebagai manusia, sedangkan tujuan (objek) terdiri atas berbagai kehendak yang mesti dicapai, seperti kebebasan, keadilan, kekayaan, dan sebagainya. Suatu perjuangan pada umumnya dihalangi oleh kekuasaan (pengiring/pengirim), tetapi apabilah berhasil maka pelaku (penerima) menerima sebagai hadiah. Penolong dan penentang tidak selalu merupakan manusia, misalnya senjata pusaka atau benda-benda lain yang memiliki kekuatan. Kekuasaan dapat bersifat kongkret, seperti raja dan jenis penguasa yang lain. Kekuasaan juga dapat bersifat abstrak, seperti masyarakat, nasib, dan waktu, bahwkan juga salah satu sifat yang terkandung dalam diri penjuang.
Dengan demikian, aktan merupakan fungsi berupa tindakan atau peran-peran abstrak yang dimainkan oleh seorang atau sejumlah pelaku.
Silahkan berkomentar sesuai topik di atas. Berkomentarlah yang sopan,tidak melakukan promosi, juga tidak menyisipkan link.
EmoticonEmoticon